
Yogyakarta - Seorang anak kecil sempat melihat angin puting beliung yang  naik-turun dan diduga mengukir simbol Unidentified Flying Object (UFO)  atau sering dikenal dengan sebutan Crop Circle di daerah persawahan di  Sleman, Yogyakarta. Karena kejadiannya menjelang malam, warga baru  menyadarinya pagi tadi.    "Kemarin sore ada angin kencang, anak kecil di daerah saya melihat ada  angin puting beliung naik turun di sekitar situ," ujar salah seorang  warga setempat, Pradhita Wahyu.    Anak kecil tersebut, menurut Wahyu, menceritakan apa yang dilihatnya  kepada orangtuanya. Namun warga tidak berani mengecek ke lokasi karena  sudah cuaca kurang menguntungkan.    "Warga belum bisa melihat karena sudah gelap dan angin kencang, di kampung juga jarang lampu penerangan," paparnya.    Sebelumnya diberitakan, warga Sleman, Yogyakarta, dihebohkan oleh tanda  misterius di persawahan yang muncul usai angin kencang. Warga setempat  meyakini tanda yang berbentuk lingkaran raksasa tersebut sebagai  pendaratan  pesawat 'UFO' dari planet lain.    Lambang tersebut berbentuk lingkaran berdiameter 70 meter. Di tengah  lingkaran raksasa tersebut terdapat lambang misterius. Tanda tersebut  dibentuk oleh hamparan padi yang rebah setelah angin kencang tersebut.    Pihak Kepolisian pun membenarkan munculnya lambang misterius 'UFO'  tersebut. Polisi bahkan sudah mengabadikan peristiwa langka tersebut.    Lambang misterius yang diyakini warga akibat pesawat Unidentified Flying  Object (UFO) muncul di daerah persawahan di Sleman, Yogyakarta. Badan  Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menduga lambang misterius itu  akibat dari angin puting beliung.    "Dugaan saya itu dampak dari angin puting beliung," ujar Kepala Sub  Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Kukuh Ribudiyanto.    Menurut Kukuh sifat angin puting beliung itu berputar dan berjalan  menyapu setiap yang dilewatinya. Bisa jadi akibat dari sapuannya itu  membentuk format yang membentuk sebuah arti atau menyerupai benda  tertentu.     "Angin bisa saja merebahkan dan membentuk gambar. Bisa saja kebetulan  membentuk gambar simetris, namanya puting beliung itu berkelok-kelok  dapat merebahkan padi," paparnya setelah melihat foto dalam berita.    Kukuh menambahkan kasus seperti ini jarang terjadi. Hal ini harus diteliti lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya.    "Kalau tanaman padi merebah karena angin itu banyak kasusnya, tapi kalau  membentuk formasi khusus, hal ini harus diteliti lebih lanjut,"  jelasnya.
sumber: detik.com
 
sumber: detik.com
 
No comments:
Post a Comment